Mengenal Biosolar, Potensi Sumber Energi Alternatif Masa Depan
Minyak bumi sebagai hasil tambang paling berpengaruh di dunia, tidak dapat kita pungkiri bahwa sumber daya tersebut telah banyak kita keruk dari lautan dan perut bumi. Proses alamiahnya yang memerlukan waktu ribuan tahun lamanya, menyebabkan minyak bumi masuk ke dalam kategori sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Oleh karena itu, untuk menghemat sumber daya alam yang tersisa, maka terciptalah biosolar. Para ilmuwan dan produsen minyak serta bahan bakar menginisiasi biosolar sebagai aksi mereka untuk melindungi lingkungan. Beberapa dari mereka percaya bahwa bahan bakar ini akan dapat menggantikan peran minyak bumi di kemudian hari.
Lantas apa itu biosolar? Apa saja perbedaan solar dan biosolar? Dan bagaimana energi alternatif ini bisa berperan sebagai energi alternatif, akan kami coba bahas secara komprehensif di artikel bawah ini, mari baca seksama.
Apa Itu Biosolar?
Dalam bahasa Inggris Biosolar berarti Biodiesel. Pengertian Bio solar adalah bahan bakar minyak alternatif yang tercipta dari tumbuhan. Para ilmuwan energi percaya bahwa biosolar merupakan energi alternatif terbaik sebagai sumber energi transportasi utama dunia di kemudian hari.
Bio solar merupakan kandidat terbaik untuk menggantikan bahan bakar minyak bumi yang berasal dari fosil. Tidak seperti minyak sayur, yang sama-sama berasal dari tumbuhan, biosolar melalui proses pengolahan dengan cara yang berbeda. Dari cara pengolahan dan bahan yang berbeda inilah bahan bakar ini memiliki sifat pembakaran yang mirip dengan solar (diesel) sehingga dapat kita yakini bahwa biosolar dapat menggantikanya dalam banyak kasus.
Bahan Pembuatan Biosolar
Dari penjabaran pengertian biosolar di atas, kita dapat memahami bahwa biosolar terbuat dari tumbuhan atau bahan nabati. Lebih spesifik, bahan nabati terkait adalah berupa buah atau biji tanaman. Berikut merupakan daftar buah atau biji tanaman yang dapat diolah sebagai biosolar, antara lain:
- Biji kapuk atau biji pohon randu
- Kacang tanah
- Nyamplung
- Buah kemiri
- Biji jarak pagar.
Tanaman-tanaman tersebut adalah contoh dari tanaman yang dapat dengan mudah kita tanam dan tumbuh di sekitar kita. Oleh sebab itu, dengan memperhatikan kemungkinan ketersediaanya, biosolar termasuk dalam kategori sebagai energi alternatif terbarukan untuk menggantikan penggunaan solar. Selain bahan nabati atau tumbuhan yang sudah ada di atas, minyak kelapa sawit juga saat ini sedang menjadi pembicaraan hangat dalam penerapanya sebagai energi alternatif untuk bahan bakar pesawat atau Avtur.
Perbedaan Solar dan Biosolar
Penjelasan paling sederhana dalam menjelaskan perbedaan solar dan bio solar adalah dari bahan dasar pembuatanya. Solar atau yang dalam bahasa inggris yaitudiesel, terbuat dari bahan dasar fossil (minyak bumi). Sedangkan Biosolar terbuat dari bahan dasar yang berasal dari tumbuhan. Lebih lanjut mengenai perbedaan yang ada antara keduanya, berikut merupakan perbedaan-perbedaan lain yang perlu anda ketahui:
1. Kandungan energi
Terbuat dengan ragam bahan yang sangat berbeda, mengakibatkan kandungan energi dari keduanya memiliki perbedaan. Karena tercipta dari tumbuhan, bio solar memiliki kandungan energi yang lebih kecil daripada solar. Dengan perbandingan 11% bisa dipastikan bahwa kandungan energi dalam solar lebih banyak. Namun, tetap saja usaha untuk menciptakan olahan biosolar terbaik masih terus dikembangkan untuk meningkatkan kandungan energinya.
2. Kadar sulfur
Belerang atau sulfur adalah unsur non-logam berbentuk zat padat kristalin kuning yang tidak berasa. Sulfur merupakan unsur penting untuk menciptakan pembakaran. Sulfur banyak digunakan sebagai campuran dalam penggunaan bubuk mesiu dan korek api. Dalam biosolar kandungan kadar sulfur jauh lebih rendah dari kadar sulfur pada solar. Hal ini membuktikan sekaligus menyebabkan bio solar memiliki kandungan energi eksplosif yang lebih rendah dari solar. Namun, karena kandungan sulfurnya lebih rendah, biosolar cenderung lebih ramah lingkungan karena kadar sulfur yang rendah menghasilkan sedikit karbondioksida. Berbeda dengan solar yang memiliki kadar sulfur yang tinggi, maka solar menghasilkan banyak karbondioksida. Oleh, sebab itu solar tergolong sebagai salah satu penyebab polusi udara.
3. Kekuatan proses oksidasi
Proses oksidasi adalah lepasnya elektron dalam sebuah molekul karena pengikatanya dengan oksigen. Dalam pengolahan bahan bakar, oksidasi berperan dalam menciptakan sumber energi untuk melakukan pembakaran. Dikarenakan biosolar memilki kadar sulfur yang jauh lebih rendah, maka proses oksidasi dalam biosolar pun cenderung lemah. Tidak hanya itu, proses oksidasi yang lemah juga cenderung dapat mengakibatkan penyumbatan pada bagian-bagian mesin.
Perlu diketahui bersama bahwa, sebagai energi alternatif, biosolar tidak sepenuhnya sempurna sebagai bahan bakar utama. Oleh sebab itu ia disebut sebagai sumber energi alternatif ataupun cadangan/pengganti. Dibalik kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh biosolar, sumber energi alternatif ini memiliki potensi yang cukup kuat untuk terus dikembangkan. Dalam beberapa tahun kedepan, kebutuhan manusia akan minyak bumi semakin bertambah sedangkan ketersediaan minyak bumi semakin menipis. Oleh sebab itu pengembangan dan penggunaan biosolar dinilai sangat penting bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang.
Mengenal Biosolar B30
Pemerintah menginisiasi bio solar B30 sebagai program pengadaan energi alternatif bahan bakar solar. Bio solar B30 merupakan hasil pencampuran solar dengan minyak nabati yang berasal dari minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil (CPO). Bahan bakar ini memiliki komposisi perbandingan 30% bahan nabati dan 70% bahan solar.
Sebelum bercampur dengan solar, minyak kelapa sawit bereaksi terlebih dahulu dengan methanol dan ethanol dengan katalisator NaOH atau KOH untuk menghasilkan fatty acid methyl ester (FAME). FAME adalah proses transesterifikasi lipid dengan tujuan untuk mengubah minyak dasar menjadi ester sekaligus membuang asam lemak bebas. Menurut WCO (World Customs Organization), FAME merupakan campuran mono-alkil dari produksi biodiesel senyawa ester rantai panjang asam lemak yang berasal dari tumbuhan atau hewan.
Selain terbarukan, FAME juga biodegradable sehingga ramah lingkungan. Selain itu, jelaga hasil pembakarannya lebih rendah dari pada solar dan juga angka cetane yang lebih tinggi dari pada petroleum solar. Biosolar B30 juga memiliki kandungan energi yang hampir sama dengan energi solar (diesel).
Tujuan Pemakaian Bio solar B30
Dengan adanya aturan pemerintah terkait produksi dan penggunaan Bio solar B30 ini, maka tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan ketahanan dan kemandirian sumber daya energi yang ada di Indonesia, sekaligus juga bertujuan untuk mengangkat nilai jual industri kelapa sawit.
TIdak hanya itu, dengan menggunakan bahan nabati, Bio solar B30 menghasilkan pembuangan yang relatif lebih bersih sehingga dapat mengurangi emisi karbon. Sebagai tambahan, unsur FAME yang bersifat detergency mampu membersihkan mesin-mesin kendaraan dengan lebih baik daripada bahan bakar BBM. (Sumber : Dewa Putra Iwana | solarindustri.com)
*Jasa Pengisian Solar Resmi & Berkualitas | Setiap hari | 24 Jam >>>> KLIK DISINI…